NAMA : DIANTY
SIALLAGAN
NPM : E1I014026
PRODI : ILMU
KELAUTAN
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3
lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia,
Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng yang mengapit Indonesia
inilah yang dijadikan alasan bahwa Indonesia disebut sebagai negara kaya akan
sumber daya dan kesuburan.
Lempeng Indo-Australia yang bergerak cenderung mengarah ke utara dengan
kecepatan rata-rata 6,8 cm/tahun hingga 7,5 cm/tahun, Lempeng Eurasia yang
cenderung pasif (tidak bergerak) dan Lempeng Samudera Pasifik yang cenderung
bergerak ke arah barat dengan kecepatan rata-rata 12 cm/tahun. Lajur tumbukan
bagian selatan ini menyebabkan adanya deretan gunung api yang seperti berjajar
berurutan rapi (Ring of Fire).
Menurut UNCLOS (1982), pulau adalah
massa daratan yang terbentuk secara
alami, dikelilingi oleh air dan
selalu muncul/berada diatas permukaan laut pada saat pasang tertinggi,
memiliki kemampuan menghidupi
penduduknya atau kehidupan ekonominya
dan memiliki dimensi ekonomi yang lebih kecil dari ekonomi kontinental. Berdasarkan ukurannya, pulau dapat dibedakan menjadi pulau besar, pulau kecil dan pulau sangat kecil (Bengen
dan Retraubun, 2006). Pulau kecil adalah pulau dengan luas area <2.000 km2.
Pulau sangat kecil adalah pulau dengan luas area <100 km2 (UU No.
27 Tahun 2007).
Berdasarkan ketinggian pulau di
atas permukaan laut, pulau kecil dibagi atas :
1. Pulau Datar : pulau dimana ketinggian daratannya dari muka laut rendah. Pulau ini
berasal dari pulau vulkanik maupun non-vulkanik. Jenis-jenis pulau datar adalah sebagai
berikut:
a. Pulau Atol : Pulau atol
adalah pulau karang yang berbentuk cincin. Umumnya pulau ini adalah pulau
vulkanik yang ditumbuhi oleh terumbu karang membentuk fringing reef, kemudian berubah menjadi barrier reef dan terakhir berubah menjadi pulau atol. Contoh :
gugus pulau di Takabone Rate.
b. Pulau
Karang : pulau yang terbentuk oleh sedimen klastik berumur kuarter. Banyak
pulau-pulau di Indonesia yang memiliki ekosistem terumbu karang. Pulau koral/karang
atau pulau teras terangkat umumnya sangat subur dan hijau, karena mempunyai
daya kapilaritas yang tinggi, sehingga memiliki sumber air tawar yang banyak
bagi kehidupan habitat dan manusia. Contoh-contoh pulau karang terdapat di
wilayah Maluku.
c. Pulau Aluvium : pulau aluvium terbentuk karena proses pengendapan
yang biasanya terjadi di sekitar muara sungai besar, dimana laju pengendapan
lebih tinggi dibandingkan intensitas erosi oleh arus dan gelombang laut.
Pulau-pulau di pantai timur Sumatera dan pulau-pulau di delta-delta di
Kalimantan merupakan tipe pulau endapan atau pulau aluvium.
2. Pulau Berbukit : pulau dataran tinggi yang memiliki ketinggian di atas muka laut yang
relatif tinggi. Umumnya pulau ini memiliki ketinggian lebih dari 10 m di atas pemukaan laut.
a. Pulau Tektonik : Pulau yang
pembentukannya berkaitan dengan proses tektonik, terutama pada zona tumbukan
antar lempeng, misalnya Pulau Nias, Pulau Siberut dan Pulau Enggano. Sumberdaya
air di pulau tektonik lebih banyak dijumpai sebagai aliran sungai dan sangat
sedikit air tanah.
b. Pulau Vulkanik : pulau yang
sepenuhnya terbentuk dari kegiatan gunung berapi, yang timbul secara
perlahan-lahan dari dasar laut ke permukaan. Tipe batuan dari pulau ini adalah
basalt, silica (kadar rendah). Ada pula pulau vulkanik yang membentuk untaian
pulau-pulau dan titik gunung api dan terdapat di bagian tengah lempeng benua (continental plate).
c. Pulau Karang Timbul : pulau yang terbentuk oleh terumbu karang yang
terangkat ke atas permukaan laut, karena adanya gerakan ke atas (up-lift) dan gerakan ke bawah (subsidence) dari dasar laut karena
proses geologi. Pada saat dasar laut berada dekat permukaan, terumbu karang
mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dasar laut yang naik.
Setelah berada di atas permukaan air laut, terumbu karang akan mati dan
menyisakan terumbu dan terbentuk pulau karang timbul. Jika proses ini
berlangsung terus, maka akan terbentuk pulau karang timbul. Pulau karang timbul
ini banyak dijumpai di perairan timur Indonesia, seperti di Laut Seram, Sulu,
Banda.
d. Pulau Petabah : pulau yang terbentuk di daerah yang stabil secara
tektonik. Pulau seperti ini antara lain dijumpai di Paparan Sunda. Litologi
pembentukan pulau petabah sering terdiri atas batuan ubahan, intrusi, dan
sedimen yang terlipat dan berumur tua, seperti Pulau Batam, Pulau Bintan dan
Pulau Belitung.
e. Pulau Genesis Campuran : pulau yang terbentuk dari gabungan dua
atau lebih genesis pulau-pulau tersebut di atas. Potensi air di pulau genesis
campuran tergantung pada genesis pulau yang bergabung, dan dapat berupa sumber
air yang mengalir sepanjang tahun maupun aliran air permukaan dengan jumlah
yang biasanya terbatas. Pulau-pulau seperti Pulau Haruku, Pulau Nusa Laut,
Pulau Kisar dan Pulau Rote adalah contoh pulau genesis campuran.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4645589/Pengelolaan_Sumberdaya_Pulau-Pulau_Kecil_Pengertian_dan_Tipologi_Pulau_Kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar