Senin, 19 Oktober 2015

QUIZ II PENGANTAR OSEANOGRAFI



NAMA           :      DIANTY SIALLAGAN
NPM             :      E1I014026
PRODI           :      ILMU KELAUTAN


          Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng yang mengapit Indonesia inilah yang dijadikan alasan bahwa Indonesia disebut sebagai negara kaya akan sumber daya dan kesuburan. Lempeng Indo-Australia yang bergerak cenderung mengarah ke utara dengan kecepatan rata-rata 6,8 cm/tahun hingga 7,5 cm/tahun, Lempeng Eurasia yang cenderung pasif (tidak bergerak) dan Lempeng Samudera Pasifik yang cenderung bergerak ke arah barat dengan kecepatan rata-rata 12 cm/tahun. Lajur tumbukan bagian selatan ini menyebabkan adanya deretan gunung api yang seperti berjajar berurutan rapi (Ring of Fire).
          Menurut UNCLOS (1982), pulau adalah massa daratan yang terbentuk secara alami, dikelilingi oleh air dan selalu muncul/berada diatas permukaan laut pada saat pasang tertinggi, memiliki kemampuan menghidupi penduduknya atau kehidupan ekonominya dan memiliki dimensi ekonomi yang lebih kecil dari ekonomi kontinental. Berdasarkan ukurannya, pulau dapat dibedakan menjadi pulau besar, pulau kecil dan pulau sangat kecil (Bengen dan Retraubun, 2006). Pulau kecil adalah pulau dengan luas area <2.000 km2. Pulau sangat kecil adalah pulau dengan luas area <100 km2 (UU No. 27 Tahun 2007).
Berdasarkan ketinggian pulau di atas permukaan laut, pulau kecil dibagi atas :
1. Pulau Datar : pulau dimana ketinggian daratannya dari muka laut rendah. Pulau ini berasal dari pulau vulkanik maupun non-vulkanik. Jenis-jenis pulau datar adalah sebagai berikut:
a. Pulau Atol :  Pulau atol adalah pulau karang yang berbentuk cincin. Umumnya pulau ini adalah pulau vulkanik yang ditumbuhi oleh terumbu karang membentuk fringing reef, kemudian berubah menjadi barrier reef dan terakhir berubah menjadi pulau atol. Contoh : gugus pulau di Takabone Rate.
b.  Pulau Karang : pulau yang terbentuk oleh sedimen klastik berumur kuarter. Banyak pulau-pulau di Indonesia yang memiliki ekosistem terumbu karang. Pulau koral/karang atau pulau teras terangkat umumnya sangat subur dan hijau, karena mempunyai daya kapilaritas yang tinggi, sehingga memiliki sumber air tawar yang banyak bagi kehidupan habitat dan manusia. Contoh-contoh pulau karang terdapat di wilayah Maluku.
c. Pulau Aluvium : pulau aluvium terbentuk karena proses pengendapan yang biasanya terjadi di sekitar muara sungai besar, dimana laju pengendapan lebih tinggi dibandingkan intensitas erosi oleh arus dan gelombang laut. Pulau-pulau di pantai timur Sumatera dan pulau-pulau di delta-delta di Kalimantan merupakan tipe pulau endapan atau pulau aluvium.

2. Pulau Berbukit : pulau dataran tinggi yang memiliki ketinggian di atas muka laut yang relatif tinggi. Umumnya pulau ini memiliki ketinggian lebih dari 10 m di atas pemukaan laut.
a. Pulau Tektonik :  Pulau yang pembentukannya berkaitan dengan proses tektonik, terutama pada zona tumbukan antar lempeng, misalnya Pulau Nias, Pulau Siberut dan Pulau Enggano. Sumberdaya air di pulau tektonik lebih banyak dijumpai sebagai aliran sungai dan sangat sedikit air tanah.
b. Pulau Vulkanik :  pulau yang sepenuhnya terbentuk dari kegiatan gunung berapi, yang timbul secara perlahan-lahan dari dasar laut ke permukaan. Tipe batuan dari pulau ini adalah basalt, silica (kadar rendah). Ada pula pulau vulkanik yang membentuk untaian pulau-pulau dan titik gunung api dan terdapat di bagian tengah lempeng benua (continental plate).
c. Pulau Karang Timbul : pulau yang terbentuk oleh terumbu karang yang terangkat ke atas permukaan laut, karena adanya gerakan ke atas (up-lift) dan gerakan ke bawah (subsidence) dari dasar laut karena proses geologi. Pada saat dasar laut berada dekat permukaan, terumbu karang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dasar laut yang naik. Setelah berada di atas permukaan air laut, terumbu karang akan mati dan menyisakan terumbu dan terbentuk pulau karang timbul. Jika proses ini berlangsung terus, maka akan terbentuk pulau karang timbul. Pulau karang timbul ini banyak dijumpai di perairan timur Indonesia, seperti di Laut Seram, Sulu, Banda.
d. Pulau Petabah : pulau yang terbentuk di daerah yang stabil secara tektonik. Pulau seperti ini antara lain dijumpai di Paparan Sunda. Litologi pembentukan pulau petabah sering terdiri atas batuan ubahan, intrusi, dan sedimen yang terlipat dan berumur tua, seperti Pulau Batam, Pulau Bintan dan Pulau Belitung.
e. Pulau Genesis Campuran : pulau yang terbentuk dari gabungan dua atau lebih genesis pulau-pulau tersebut di atas. Potensi air di pulau genesis campuran tergantung pada genesis pulau yang bergabung, dan dapat berupa sumber air yang mengalir sepanjang tahun maupun aliran air permukaan dengan jumlah yang biasanya terbatas. Pulau-pulau seperti Pulau Haruku, Pulau Nusa Laut, Pulau Kisar dan Pulau Rote adalah contoh pulau genesis campuran.





DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/4645589/Pengelolaan_Sumberdaya_Pulau-Pulau_Kecil_Pengertian_dan_Tipologi_Pulau_Kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar